
Peluncuran RocketGPT oleh United Launch Alliance Menandai Era Baru AI di Antariksa
United Launch Alliance (ULA) meluncurkan inisiatif kecerdasan buatan bernama RocketGPT bersamaan dengan peluncuran misi Atlas V kedua tahun ini pada 23 Juni. Program ini merupakan bagian dari upaya modernisasi perusahaan yang berjalan seiring dengan fase akhir penggunaan roket Atlas V yang sudah andal.
RocketGPT, Chatbot AI Khusus untuk Industri Antariksa dan Kepatuhan ITAR
Dalam konferensi dengan SpaceNews, CEO ULA Tory Bruno mengonfirmasi peluncuran versi privat ChatGPT yang dinamakan RocketGPT. Chatbot ini dirancang khusus agar mematuhi regulasi International Traffic in Arms Regulations (ITAR) dan beroperasi di cloud Microsoft Azure yang aman untuk pemerintah.
RocketGPT digunakan oleh sekitar 150 staf ULA dari berbagai divisi seperti teknik, hukum, keuangan, dan tim proposal. Menurut Bruno, alat ini membantu mengurangi pekerjaan rutin yang memakan waktu, seperti penyusunan laporan teknis, ringkasan data telemetri, dan persiapan proposal.
Peran RocketGPT sebagai Asisten AI Bukan Pengganti Tenaga Manusia
Bruno menegaskan bahwa RocketGPT bukan pengganti karyawan, melainkan asisten yang membantu proses kerja dengan manusia tetap memegang kendali dan tanggung jawab atas hasil yang dihasilkan AI. Penggunaan RocketGPT sejalan dengan strategi ULA dalam menerapkan teknologi AI untuk meningkatkan efisiensi tanpa mengurangi peran manusia.
Konteks Peluncuran Atlas V dan Peralihan ke Roket Vulcan
Pada 23 Juni, roket Atlas V 551 mengangkut 27 satelit untuk misi Project Kuiper 2 dari Cape Canaveral, Florida. Misi ini merupakan bagian dari kontrak Amazon untuk menyediakan layanan internet broadband di orbit rendah bumi. Peluncuran ini menyusul misi Kuiper 1 pada April yang juga menggunakan Atlas V.
Atlas V akan tetap aktif hingga 2026 dengan enam hingga tujuh penerbangan untuk Project Kuiper, sebelum sepenuhnya digantikan oleh roket generasi berikutnya, Vulcan. Roket Vulcan dijadwalkan melaksanakan peluncuran nasional dan misi Kuiper pertamanya pada akhir 2025 atau awal 2026.
Pengembangan Infrastruktur dan Persaingan di Industri Peluncuran Roket
Untuk mendukung peningkatan frekuensi peluncuran menjadi dua kali per bulan, ULA memperluas fasilitas di Cape Canaveral dengan menambah fasilitas integrasi vertikal kedua. Langkah ini diambil di tengah persaingan ketat dengan SpaceX yang telah mencatat rekor 50 peluncuran di Space Coast tahun ini.
Peran Vital Atlas V dan Vulcan dalam Proyek Kuiper Amazon
Amazon telah menandatangani lebih dari 80 kontrak peluncuran dengan berbagai perusahaan, termasuk ULA, SpaceX, Blue Origin, dan Arianespace, untuk membangun konstelasi satelit berjumlah 3.200 unit pada 2028. Atlas V memegang peranan penting sebelum Vulcan sepenuhnya beroperasi, dengan kemampuan membawa hingga 45 satelit Kuiper per penerbangan.
Pengaruh RocketGPT terhadap Digitalisasi Proses di Industri Antariksa
Implementasi RocketGPT menandai langkah ULA dalam mengintegrasikan kecerdasan buatan ke dalam proses bisnisnya, mulai dari penulisan proposal hingga analisis telemetri. Bruno menekankan bahwa AI bukanlah solusi instan tanpa proses pelatihan data, pengawasan, dan evaluasi manusia yang berkelanjutan.
Keberhasilan pilot RocketGPT berpotensi mendorong penerapan lebih luas di ULA dan sektor pertahanan, selaras dengan kemitraan OpenAI senilai 200 juta dolar AS dengan Departemen Pertahanan AS untuk pengembangan AI frontiers.
Simbolisme Peluncuran Atlas V dan Debut RocketGPT pada Juni 2025
Pada Juni 2025, Atlas V 551 akan membawa satelit Kuiper-2 ke orbit, sementara RocketGPT terus mengoptimalkan operasi internal ULA. Momen ini menggambarkan perpaduan keandalan roket tradisional dengan inovasi AI dalam mengakselerasi efisiensi dan daya saing industri antariksa.