
Klampid Surabaya: Inovasi Digital Urus Administrasi Kependudukan Online
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Surabaya menghadirkan aplikasi Klampid untuk mempermudah pengurusan administrasi kependudukan secara daring bagi warga. Transformasi layanan ini memungkinkan masyarakat mengurus dokumen kependudukan seperti akta kelahiran, akta kematian, hingga surat pindah tanpa harus datang langsung ke kantor pelayanan.
Perkembangan Aplikasi Klampid dan Transformasi Digital Surabaya
Kepala Disdukcapil Surabaya, Eddy Christijanto, mengungkapkan sebelum 2014, masyarakat masih diwajibkan membawa dokumen fisik dalam jumlah banyak untuk pengurusan administrasi kependudukan. Namun, sejak 2014, Pemkot Surabaya mulai menerapkan sistem daring untuk beberapa dokumen, meski layanan KTP dan KK tetap harus dilakukan secara tatap muka.
Pada 2019, inovasi berlanjut lewat peluncuran aplikasi Klampid. Digitalisasi ini sangat mengurangi kebutuhan akan dokumen fisik. “Kalau dulu butuh KK dan KTP, sekarang data sudah terintegrasi dalam database kami,” jelas Eddy saat berbicara di Radio Suara Surabaya, Rabu (2/7/2025).
Fitur Lengkap Aplikasi Klampid dan Proses Pengajuan Adminduk
Hingga 2024, Klampid terus dikembangkan sehingga hampir seluruh layanan administrasi kependudukan tersedia secara online melalui aplikasi, termasuk pembuatan akun secara mandiri. Seluruh permohonan dapat diajukan melalui ponsel, sehingga mengurangi kebutuhan kunjungan langsung ke kantor pelayanan dan juga turut menekan lalu lintas transportasi masyarakat.
Setelah mengajukan permohonan, warga akan memperoleh e-Kitir atau bukti permohonan digital. Pada e-Kitir terdapat QR code serta PIN yang dapat dipakai untuk memantau progres pengurusan melalui aplikasi. Jika dokumen selesai diproses, warga bisa mengunduh dan mencetaknya secara mandiri, kecuali untuk KTP dan KIA yang blangkonya khusus. Proses distribusi KTP dan KIA dilakukan melalui kelurahan dengan waktu penyelesaian maksimal 1×24 jam.
Jika dokumen KTP atau KIA tidak selesai dalam 1×24 jam, warga diperbolehkan mengajukan komplain. “Apabila keluhan benar dan tidak ada kendala jaringan dari pusat, kami akan memberikan kompensasi sebesar Rp50 ribu,” kata Eddy.
Klampid New Generation: Lompatan Fitur Pelayanan Adminduk Surabaya
Memasuki tahun 2025, Klampid berevolusi menjadi Klampid New Generation (KNG) yang sudah tersedia di Play Store. Klampid New Generation menghadirkan fitur tanya jawab yang memungkinkan warga berinteraksi langsung dengan admin terkait proses pengurusan dokumen, termasuk layanan akta perkawinan non-muslim tanpa perlu tatap muka di kantor kelurahan.
Dari sisi keamanan data, aplikasi KNG telah meraih sertifikasi keamanan informasi internasional ISO 27001. Hal ini memastikan perlindungan data masyarakat semakin terjamin dalam penggunaan layanan administrasi kependudukan digital Kota Surabaya.
Komitmen Perlindungan Data dan Kolaborasi Lintas Sektor
Ke depan, Eddy memaparkan cita-cita aplikasi Klampid untuk menjadi pusat penyimpanan dokumen digital seluruh warga. Namun, aspek keamanan seperti perlindungan username dan password masih menjadi perhatian. Kapasitas penyimpanan mandiri ini diharapkan dapat terealisasi setelah aspek keamanan pengguna meningkat.
Disdukcapil Surabaya kini juga berinisiatif menjadikan data kependudukan sebagai data statistik hayati secara real time. Upaya tersebut dilakukan dengan menggandeng berbagai instansi seperti dinas pendidikan kota, provinsi, dinas tenaga kerja, hingga perguruan tinggi. Data ini nantinya bisa menggambarkan kondisi pendidikan, pekerjaan, hingga status pernikahan warga Surabaya secara lebih aktual.
Peningkatan Literasi Digital dan Kesiapan Layanan Offline
Pemerintah Kota Surabaya menyiapkan edukator dan tenaga pelayanan tatap muka, khususnya bagi masyarakat yang belum terbiasa menggunakan layanan digital. Setiap hari, dua tim diterjunkan untuk membantu proses perekaman maupun pengurusan dokumen secara langsung sekaligus meningkatkan literasi digital penduduk Surabaya.
Inovasi Klampid telah menarik perhatian berbagai daerah di Indonesia. Disdukcapil Surabaya terbuka berbagi pengalaman dan pengetahuan, seperti yang sudah rutin dilakukan dengan Pekanbaru, Jakarta, dan Pontianak dalam setahun terakhir.