
Film “Broken Voices” Mengangkat Kasus Pelecehan Seksual Terkenal di Republik Ceko
Film “Broken Voices” mengangkat kisah nyata pelecehan seksual yang melibatkan paduan suara Bambini di Praga, yang mengguncang Republik Ceko. Disutradarai oleh Ondřej Provazník, film ini mengeksplorasi pengalaman traumatis para korban sekaligus kompleksitas sikap masyarakat terhadap kasus tersebut.
Kontroversi dan Dampak Kasus Pelecehan pada Bambini di Praga
Choirmaster dari paduan suara Bambini di Praga dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap banyak gadis selama bertahun-tahun. Meskipun pelaku akhirnya dipenjara, beberapa anggota paduan suara justru membela dirinya, menimbulkan dilema sosial dan psikologis yang dalam bagi korban dan masyarakat.
Provazník mengungkapkan pengalamannya saat masih menempuh studi di FAMU, di mana ia menyaksikan para korban tetap menunjukkan dukungan kepada pelaku, fenomena yang mencerminkan kompleksitas hubungan korban dan pelaku dalam kasus pelecehan.
Perubahan Sikap Masyarakat Ceko terhadap Isu Pelecehan Seksual
Republik Ceko sempat lambat merespons gerakan global #MeToo, namun kini mulai menunjukkan perubahan, terutama setelah dua kasus besar melibatkan mantan anggota parlemen Dominik Feri dan psikiater Jan Cimický. Kasus-kasus ini memicu perbincangan lebih terbuka terkait pelecehan seksual di masyarakat konservatif tersebut.
Provazník menegaskan bahwa masyarakat masih sering menyalahkan korban, terutama dalam kasus Bambini di Praga, dengan pertanyaan mengapa korban menunggu lama untuk melapor. Film ini bertujuan mengurai kompleksitas trauma dan proses yang dialami korban sejak awal hingga akhirnya mereka menyadari kesalahan yang menimpa mereka.
Plot dan Pendekatan Narasi Film “Broken Voices”
Film ini mengikuti kisah Karolína, gadis berusia 13 tahun yang bercita-cita bergabung dengan paduan suara bergengsi seperti kakaknya. Ia menarik perhatian choirmaster yang temperamental, yang kemudian menjadi pusat dari kisah pelecehan tersebut.
Provazník berharap penonton memahami kesulitan korban dalam menghadapi pelecehan saat masa rentan dan pentingnya keberanian untuk berbicara tentang trauma tersebut. Ia menekankan bahwa film ini tidak menampilkan kekerasan secara eksplisit agar dapat ditonton remaja bersama orang tua mereka.
Reaksi Penonton dan Harapan dari Film Ini
Menjelang pemutaran perdana di Festival Film Karlovy Vary, Provazník menerima banyak cerita dari penonton yang berbagi pengalaman serupa. Hal ini menunjukkan betapa pelecehan seksual masih menjadi masalah luas di masyarakat Ceko.
Film produksi Endorfilm ini, yang didistribusikan oleh Salaud Morisset, menampilkan pemeran seperti Kateřina Falbrová, Juraj Loj, dan Maya Kintera. Trailer resmi film juga sudah dirilis untuk memperkenalkan karya ini kepada publik.
Pendekatan Sensitif dalam Mengangkat Isu Pelecehan Seksual
Provazník menegaskan bahwa film ini tidak dimaksudkan untuk menampilkan kekejaman pelecehan secara eksplisit, melainkan berfokus pada awal mula kejadian dan dinamika psikologis yang menyertainya. Ia terinspirasi oleh memoar dan dokumenter seperti “Consent” karya Vanessa Springora, “Jeffrey Epstein: Filthy Rich”, dan “Leaving Neverland” yang membahas kasus serupa.
Dalam wawancara dengan mantan anggota paduan suara, Provazník menemukan paradoks emosional dimana beberapa korban mengaku masih menyukai choirmaster meski ia berusaha melecehkan mereka, menunjukkan kompleksitas hubungan korban dan pelaku.
Pesan Penting untuk Masyarakat dan Korban Pelecehan Seksual
Provazník menyoroti pentingnya kewaspadaan orang tua dan masyarakat dalam mendampingi anak-anak mereka, serta mendorong korban untuk berani berbicara. Ia berharap film ini dapat membuka dialog yang konstruktif dan membantu proses penyembuhan bagi korban dan keluarga mereka.