Podcaster Andrew Schulz Kritik Kebijakan Trump Setelah Pilpres 2024

Podcaster Andrew Schulz Kritik Kebijakan Trump Setelah Pilpres 2024

Andrew Schulz Ungkap Kekecewaan Terhadap Donald Trump Pasca Pilpres 2024

Podcaster dan komedian Andrew Schulz menyatakan kekecewaannya terhadap Presiden Donald Trump setelah memberikan suara kepadanya dalam pemilihan presiden Amerika Serikat 2024. Schulz mengungkapkan bahwa kebijakan Trump saat ini sangat berbeda dari janji kampanyenya, khususnya terkait perang dan pengelolaan anggaran.

Andrew Schulz Sebut Trump Berlawanan dengan Janji Kampanye

Dalam episode terbaru podcast “Flagrant” yang dikutip dari The Daily Beast, Schulz menyatakan, “Segala hal yang dijanjikan Trump pada kampanye, kini justru dilakukannya sebaliknya.” Ia menegaskan bahwa meskipun memilih Trump, ia tidak mendukung kebijakan yang kini diterapkan, seperti pendanaan perang dan peningkatan anggaran, yang bertentangan dengan harapannya agar perang dihentikan dan belanja negara dipangkas.

Schulz: Trump Tidak Jalankan Janji Tentang Imigrasi dan Perang

Podcaster tersebut menambahkan bahwa meski Trump sempat berjanji untuk mengirim imigran kembali ke negara asal, kebijakan tersebut kini berubah, yang menurut Schulz adalah satu-satunya perubahan positif yang ia hargai. Namun secara keseluruhan, ia merasa bahwa Trump tidak memenuhi ekspektasi yang diharapkan oleh para pemilihnya, termasuk dirinya sendiri.

Analisis Schulz Soal Popularitas Trump di Pilpres 2024

Schulz juga mengomentari alasan popularitas Trump di mata para pemilih. Ia menilai bahwa dukungan terhadap Trump lebih didorong oleh ketidakpuasan terhadap pemerintahan sebelumnya daripada kecintaan pada figur Trump itu sendiri. “Banyak orang memilih Trump sebagai penolakan terhadap status quo yang dianggap tidak akan membawa perubahan,” ujarnya.

Kontroversi Terkait Podcast dengan Donald Trump

Trump pernah menjadi tamu di podcast “Flagrant” pada Oktober saat masa kampanye, yang menarik 9,6 juta penonton dan menimbulkan kontroversi, termasuk pelabelan Schulz sebagai “MAGA lunatic” oleh beberapa pihak. Schulz mengaku sempat mempertimbangkan dampak menghadirkan Trump di podcastnya, namun yakin bahwa hal tersebut tidak memengaruhi hasil pemilu secara signifikan.

Schulz Merenungkan Dinamika Politik dan Harapan yang Tak Terpenuhi

Dalam refleksinya, Schulz menyatakan bahwa meskipun ia menyadari politisi jarang memenuhi semua janji kampanye, kondisi saat ini membuatnya mempertanyakan kemampuan politisi untuk benar-benar melaksanakan perubahan. Ia berkata, “Saya mulai bertanya-tanya, apakah mereka benar-benar bisa melakukan apa pun?”