Ponsel lawas BlackBerry kembali populer di kalangan Gen Z

M Randy YP
M Randy YP

JAKARTA, 20 Juni 2025 — Ponsel BlackBerry yang sempat merajai pasar pada awal 2000-an kini kembali mencuri perhatian, terutama di kalangan anak muda generasi Z. Fenomena ini ramai dibicarakan di media sosial TikTok, di mana ribuan video menampilkan kegembiraan pengguna dalam menghidupkan kembali ponsel ikonik tersebut.

Berdasarkan laporan The New York Post, kata kunci “BlackBerry” di TikTok memunculkan banyak video yang menunjukkan Gen Z membeli unit bekas dari e-commerce atau menampilkan perangkat lama milik orang tua yang dihias kembali. Mereka menyukai suara klik dari tombol fisik dan sensasi nostalgia yang menyertainya.

Beberapa pengguna mengaku merasa lelah dengan ekosistem ponsel pintar modern, khususnya produk Apple. Mereka memilih kembali ke BlackBerry untuk mendapatkan kesederhanaan dan fokus yang dulu mereka rasakan. “Saya lelah dengan Apple, saya rela menyerahkan semuanya demi BlackBerry,” tulis seorang pengguna.

Selain harga yang lebih terjangkau dibanding iPhone terbaru, BlackBerry dinilai cocok dengan tren gaya hidup digital minimalis. Gen Z menggunakan ponsel ini untuk membatasi ketergantungan terhadap media sosial dan membangun kembali hubungan yang lebih bermakna di dunia nyata.

Teknologi lawas seperti BlackBerry dianggap membantu mereka lebih sadar dalam menggunakan waktu. Pascal Forget, kolumnis teknologi asal Kanada, menyebut bahwa perangkat ini menjadi simbol gerakan ‘anti-smartphone.’ “Ponsel pintar tidak lagi menyenangkan. Dulu menghibur, sekarang membuat ketagihan,” katanya kepada CBC News.

Sebuah survei Pew Research Center tahun 2024 menunjukkan hampir separuh remaja saat ini mengatakan mereka ‘selalu online,’ meningkat dari 24 persen satu dekade lalu. Beberapa bahkan mengalami ‘notifikasi semu’ yang menyebabkan kecemasan dan refleks membuka ponsel tanpa sadar.

Mahasiswa berusia 20 tahun, Charlie Fisher, mengungkapkan kepada USA Today bahwa ia mengganti iPhone-nya dengan ponsel lipat sebagai bagian dari detoks digital. “Kini saya merasakan dunia seperti masa kecil saya,” ujarnya.

Kendati demikian, penggunaan ponsel lawas ini tidak tanpa kendala. Sejak 4 Januari 2022, sistem operasi BlackBerry resmi dihentikan. Hal ini membuat sejumlah layanan penting seperti panggilan dan pesan menjadi tidak lagi berfungsi, menyusul ketidakmampuan BlackBerry bersaing dengan sistem Android dan iOS.

Namun bagi banyak anak muda, BlackBerry bukan hanya alat komunikasi, melainkan simbol perlawanan terhadap dominasi teknologi yang menyita perhatian secara terus-menerus.