JAKARTA – Pengguna QRIS Tap terus bertambah pesat. Sampai Juni 2025, Bank Indonesia mencatat sudah ada 47,8 juta orang yang pakai fitur ini. Menurut Deputi Gubernur BI, Filianingsih Hendarta, sejak pertama kali diluncurkan pada 14 Maret, QRIS Tap langsung dapat banyak perhatian dan makin sering dipakai.
Dengan teknologi NFC, orang bisa bayar cukup dengan menempelkan ponsel ke mesin pemindai—nggak perlu scan barcode lagi. “Sekarang udah 47,8 juta orang yang aktif pakai QRIS Tap,” kata Fili dalam konferensi pers yang ditayangkan di YouTube Bank Indonesia, Jumat (20/6/2025).
Jumlah merchant yang terima pembayaran lewat QRIS Tap juga melonjak drastis. Awalnya waktu masih uji coba, baru 646 merchant yang pakai. Tapi begitu resmi diluncurkan, jumlahnya langsung naik jadi 2.353. Dan cuma dalam waktu dua bulan, sudah tembus 648 ribu lebih.
BI berencana terus mengenalkan fitur ini ke masyarakat luas. “Kita mau orang-orang tahu dan paham ada layanan baru ini, dan mereka bisa langsung pakai lewat aplikasi atau kanal pembayaran yang sudah mereka punya,” ujar Fili.
Selain itu, BI juga akan menyasar para merchant dan memperluas penggunaannya ke berbagai daerah di Indonesia. Ada pelatihan khusus juga untuk kantor-kantor perwakilan BI di daerah supaya sosialisasi bisa jalan bareng.
QRIS Tap sendiri termasuk bagian dari pengembangan sistem pembayaran yang masuk dalam rencana besar BI sampai 2030. Saat ini, fitur ini udah bisa dipakai buat bayar tiket transportasi umum kayak MRT, KRL, Damri, Royaltrans, dan Transjakarta. Nggak cuma itu, ke depan juga bakal dipakai di LRT Jabodebek, bus kota di Bandung dan Bali, serta di ritel, UMKM, parkiran, dan beberapa rumah sakit besar.
