Sean Duffy Ditunjuk Sebagai Pelaksana Tugas Administrator NASA oleh Presiden Trump

Sean Duffy Ditunjuk Sebagai Pelaksana Tugas Administrator NASA oleh Presiden Trump

Penunjukan Sean Duffy sebagai Administrator NASA yang Mendadak

Presiden Donald Trump secara mengejutkan mengangkat Sekretaris Perhubungan Sean Duffy sebagai Pelaksana Tugas Administrator NASA. Pengumuman tersebut disampaikan melalui platform media sosial Trump, Truth Social, pada malam hari waktu ET. Duffy akan menjalankan tugas baru ini sambil tetap mempertahankan jabatan Sekretaris Perhubungan.

Perubahan Kepemimpinan NASA Menggantikan Janet Petro

Sean Duffy menggantikan Janet Petro yang sebelumnya menjabat sebagai Administrator NASA sejak Januari. Keputusan ini datang tiba-tiba, padahal laporan sebelumnya menunjukkan bahwa Trump puas dengan kinerja Petro selama menjabat. Janet Petro sendiri sebelumnya juga menjabat sebagai Direktur Kennedy Space Center.

Pengalaman Sean Duffy dalam Industri Antariksa Terbatas

Duffy mulai menjabat sebagai Sekretaris Perhubungan sejak 28 Januari setelah dikonfirmasi oleh Senat. Dalam kapasitasnya, ia mengawasi lembaga seperti Federal Aviation Administration (FAA) yang mengelola penerbangan komersial, termasuk penerbangan luar angkasa. Namun, pengalaman Duffy di industri antariksa terbatas hanya pada peran tersebut.

Proses Pencarian Administrator NASA Baru yang Masih Berlangsung

NASA, sebagai lembaga pemerintah independen, biasanya dipimpin oleh Administrator yang dikonfirmasi oleh Senat dan langsung melapor kepada Presiden. Saat ini, Gedung Putih masih mencari calon pengganti permanen untuk posisi ini, dan belum ada nama resmi yang diumumkan. Dalam pertemuan karyawan NASA baru-baru ini, disebutkan proses pencarian dapat memakan waktu hingga sembilan bulan.

Kontroversi Penarikan Nominasi Jared Isaacman

Jared Isaacman, seorang miliarder teknologi dan astronot komersial, sebelumnya diajukan sebagai calon Administrator NASA. Namun, pencalonannya dibatalkan setelah terjadinya perselisihan antara Presiden Trump dan Elon Musk. Trump menyatakan alasan pencabutan adalah ketidakpercayaan terhadap Isaacman dan dugaan bahwa ia hanya mendukung kampanye Partai Demokrat, meskipun catatan donasi politik menunjukkan Isaacman mendukung kandidat dari kedua partai.

Dampak dan Analisis atas Perubahan Kepemimpinan NASA

Perubahan mendadak ini dianggap sebagai salah satu kekosongan kepemimpinan NASA yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Biasanya, posisi Administrator NASA segera diisi dalam beberapa bulan setelah Presiden baru menjabat. Dugaan kuat menyebutkan bahwa keputusan ini terkait dengan keinginan Trump agar kebijakan anggaran dilaksanakan sesuai keinginannya, terutama setelah adanya kontroversi terkait nominasi Isaacman.

Sejauh ini, tidak ada konfirmasi resmi dari NASA mengenai perubahan ini, dan belum jelas apa nasib Janet Petro setelah penggantian tersebut. Juru bicara NASA yang dihubungi tidak memberikan informasi lebih lanjut terkait masa depan Petro dan apakah ia akan kembali ke Kennedy Space Center.