‘The Ice Tower’ Raih Penghargaan Utama di Festival Film Neuchatel Fantastic 2025

‘The Ice Tower’ Raih Penghargaan Utama di Festival Film Neuchatel Fantastic 2025

‘The Ice Tower’ Menjuarai Festival Film Neuchatel Fantastic 2025

Film fantasi bertema dongeng modern, “The Ice Tower” karya Lucile Hadzihalilovic, berhasil meraih penghargaan utama di Neuchatel International Fantastic Film Festival (NIFFF) 2025. Film ini memenangkan penghargaan H.R. Giger “Narcisse” sekaligus Imaging the Future untuk desain produksi terbaik.

Sinopsis dan Pemeran Utama ‘The Ice Tower’

Berlatar tahun 1970-an, film ini mengisahkan seorang anak yatim yang terjerat dalam obsesi hipnotik terhadap seorang bintang film yang sedang mengadaptasi karya Hans Christian Andersen, “The Snow Queen.” Marion Cotillard memerankan tokoh utama, didukung oleh penampilan karakter unik dari Gaspar Noé dan August Diehl.

Visi Sutradara Lucile Hadzihalilovic pada ‘The Ice Tower’

Dalam wawancara dengan Variety sebelum pemutaran perdana dunia di Berlin, Hadzihalilovic menjelaskan, “Semua film saya adalah dongeng. Saya tidak peduli untuk menetapkan cerita dalam realitas sehari-hari atau waktu kontemporer; bentuk cerita dongeng datang secara alami, memungkinkan puisi dan pelarian.”

Penghargaan Lain dan Sorotan Festival NIFFF 2025

Juri internasional NIFFF yang terdiri dari novelis grafis Emil Ferris, filsuf Hélène Frappat, penulis Jean-Baptiste Del Amo, pembuat film John Hsu, dan desainer Olivier Theyskens memberikan penghargaan khusus kepada film “Her Will Be Done” karya Julia Kowalski. Kritikus Variety Jessica Kiang memuji film tersebut karena menggabungkan horor rakyat, sempitnya pandangan provinsi, dan mistisisme secara menarik.

Film “U Are the Universe” karya Pavlo Ostrikov meraih penghargaan penonton serta penghargaan khusus remaja dari siswa sekolah menengah setempat. Sementara itu, juri kritikus internasional menyoroti “Honey Bunch,” sebuah drama hubungan dengan gaya tahun 1970-an dan plot yang penuh kejutan.

Komunitas dan Atmosfer Festival NIFFF

Sebelum menerima penghargaan untuk “Honey Bunch,” produser Todd Brown bersama juri Diane Launier dan Elise Otzenberger memberikan Silver Melies untuk film fantasi Eropa terbaik kepada “The Ugly Stepsister” karya Emilie Blichfeldt. Interaksi erat antara juri dan pembuat film mencerminkan tujuan festival membangun komunitas yang kuat di dunia genre film.

Direktur Addison Heimann, yang pertama kali hadir di NIFFF pada 2022 dengan debutnya “Hypochondriac,” menyatakan, “Rasanya seperti pulang kampung. Festival ini menyediakan segala kebutuhan dan suasananya menyenangkan, menyatukan film-film terbaik dari Cannes, TIFF, dan Sundance dalam satu tempat dengan semangat yang unik.”

Peran NIFFF dalam Mendukung Cerita Genre dan LGBTQ+

Festival ini juga dikenal sebagai ajang yang mendukung inklusivitas dan keberagaman, khususnya dalam penggambaran tema LGBTQ+. Heimann mencontohkan bagaimana festival ini membantunya membangun koneksi industri yang memperkuat proyek-proyek berikutnya, termasuk film “Touch Me” yang terpilih di NIFFF.

Jurnalis Prancis Camille Regache yang tergabung dalam juri kritikus tahun ini menyoroti keberagaman penggambaran identitas queer dalam film-film festival. Menurutnya, NIFFF menunjukkan potensi besar untuk menyajikan cerita queer dengan berbagai pendekatan, mulai dari yang biasa hingga yang penuh keanehan dan ketegangan, memperkaya narasi dalam genre film.